Membuat Boneka dan
Melatih Daya Kreasi Anak
Magelang- Taman Kanak-kanak Islam
Terpadu (TKIT) Asy Syaffa yang beralamat di Kampung Tulung No 48/91 Magelang
memiliki cara yang unik untuk mengajarkan ketrampilan dan usaha sejak dini
kepada anak didiknya. Model pembelajaran dalam melatih skill anak yaitu dengan pelatihan
entrepreneur membuat boneka, Rabu (1/4). Sebagai lembaga pendidikan anak berkarakter
Islam, TKIT Asy Syaffa mempunyai metode kreatif untuk menciptakan karakter berbisnis
pada anak dengan bentuk pelatihan ala
anak TK.
Program pembelajaran entrepreneur rutin diadakan setidaknya
empat kali dalam setahun untuk menciptakan karakter bekerja keras, tidak putus
asa, dan juga tawakal. Begitu pun yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah TKIT Asy
Syaffa, Dwi Rahayu Wilujeng bahwa “ Kami berusaha mengajarkan kepada anak
ketika Ia mau bekerja keras pasti akan berhasil dan tentunya dibersamai dengan
Doa kepada Allah”, jelasnya.
Pelatihan membuat boneka
diajarkan langsung oleh pengusaha boneka asal Secang Magelang yang telah 18
Tahun bekecimpung dalam bisnis pembuatan boneka. Metode yang digunakan dalam
belajar sekaligus bermain ini, dilakukan dengan cara bercerita dan mencoba
memasuki alam bawah sadar anak. Begitu pun yang diungkapkan oleh Dwi RahayuWilujeng bahwa, cara pembelajaran yang digunakan yaitu dengan bercerita, tanya
jawab, praktik langsung dan mencoba
memberikan motivasi serta kenyamanan kepada anak tentang upaya dan usaha, yang
tentunya disesuaikan dengan cara pemikiran anak Taman Kanak-Kanak.
Model pembelajaran kreatif dan
inspiratif ini diberikan kepada anak agar anak merasa senang dan mengenal
lingkungan sekitar. Terlebih anak berperan aktif dengan memberikan pertanyaan
bagaimana membuat boneka, cara menjahit pola dan anak juga secara langsung
mempraktikan pembuatan boneka. Selain itu, anak-anak juga diajarkan cara memasarkan
hasil karya mereka.
Tujuan dari pembelajaran
pembuatan boneka bersama ini adalah dengan menciptakan pendidikan berkarakter
islam dengan menekankan pada entrepreneurship
anak. Harapannya adalah anak lebih menghargai tentang usaha dan memiliki
karakter lifeskill dengan pengoptimalan
daya kreasi mereka, ungkap Dwi Rahayu Wilujeng dalam wawancaranya di gedung
sekolah TKIT Asy Syaffa. (Fauziah)